Kukabarkan lewat angin nan syahdu
Waktu terus mengurai masa yang akan segera beranjak dari persemayaman
Kini, minggu terakhir di dua ribu dua puluh satu hitungan tahun masehi bangsa bumi
Kesendirian masih menemani, berbagai kisah telah kuselesaikan dengan penuh makna
Tak elak memikirkan teman hidup, terus ku pikirkan bagaimana baiknya
Selagi bersela dengan waktu, aku pun juga terus menunggu dan merelakan keinginan untuk memiliki dengan segera
Katanya berdamai dengan waktu, melangkah beriringan dengan waktu, sampai kapan pun aku tak paham isyaratnya
Hanya ada dua pilihan berkesan, Cari atau tunggu adalah keduanya
Siapa lah dia yang masih tak berbalas dari kejauhan dan keburaman
Tak jelas dalam penglihatanku yang terbatas ini, diakah atau diakah aku terlalu sering menebak dalam batin
Menjadi panjang pula kisah yang harus kutemukan akhirnya, entah aku atau siapa. Hanya saja ini sudah begitu cukup untuk menunggu
2021 tahun ini pun akan menemui akhirnya, hitungan akan berlanjut ke 2022. Berbagai kabar datang akan persandingan, cukup terdiam dengan senyuman
Mendekatlah kemari, aku masih menunggu dibalik kerinduan
Tak pandai menjeda hati hanya sekedar beralih suasana adalah sikap diriku.
Lalu apakah di hitungan tahun-tahun berikutnya akan menyambut kebersamaan? Biarlah aku terus menunggu diselingi hitungan waktu tak berbatas ini.
Yogyakarta, 27 Desember 2021